Saat itu saya menemani om nyetir mobil ke daerah..
Senin 14 februari bertepatan dengan hari valen**** bukan nya saya rayakan di tempat romantis tapi kali ini saya rayakan d tempat yang berdebu..wkwkwkw
Tenang rasanya menyusuri jalanan yang cukup lebar sepanjang perbatasan. Tidak ada macet. Hanya asap dari knalpot mobil-mobil truk dan bus yang agak mengganggu. Sama mengganggunya dengan debu yang sangat menganggu. Hingga kota Maros, perjalanan begitu mengasyikkan. Namun perjalanan menyenangkan dengan roda empat tersebut menjadi berubah. Kadang malah menjengkelkan. Selepas kota Maros, santai hilang. Mata harus awas. Tangan pun harus sigap. Saat masuk Jl Ratulangi, selepas Pasar Maros, proyek bengkalai pelebaran jalan mulai terlihat.
Sebenarnya, saya termasuk tak asing dengan jalan ini. Tapi karena jarak pandang terbatas, jadinya cukup mengagetkan juga saat tiba-tiba harus mengerem dan perlahan naik ke jalan beton yang lebar dengan taman di tengah sebagai pondasi jalan.
Terus melajukan kendaraan, tiba-tiba harus mengerem lagi. Kondisi jalan di sini belum berubah. Masih seperti jalan sebelum proyek pelebaran dimulai, Tak ada pengerjaan, Bahkan tak ada tanda-tanda akan dikerjakan. Tak terlihat tanah timbunan. Juga alat berat. Apalagi pondasi sebagai tanda batas jalan yang akan dilebarkan.